Friday 21 July 2017

Selamat Datang Para Insinyur Muda

Dua bulan telah berlalu sejak hari itu, tepatnya hari sabtu tanggal 20 Juni 2017. Hari dimana kebahagiaan dan haru bercampur menjadi satu dalam sebuah momen wisuda. Bukan hanya kebahagiaanku saja, namun juga para orang tua, para saudara, orang-orang terdekat dan teman-teman seperjuangan.

Senyum bahagia terpancar jelas di raut wajah mereka pagi itu. Tawa sumringah saat mengenakan baju dan topi toga tak dapat mereka sembunyikan. Dengan penuh percaya diri mereka bersama para orang tua dan saudara hadir pada momen bahagia hari.

Kemudian, sesaat setelah rangkaian acara wisuda selesai, para peserta pun keluar ruangan dan berjejal berhimpit-himpitan mencari orang tua dan saudara mereka yang telah menanti dengan perasaan bahagia. Bahagia menyaksikan putra putri mereka berhasil menyelesaikan studi dan menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang tua.

Di sisi yang lain, aku juga merasa haru dan bahagia melihat teman-teman seperjuangan yang selama ini sama-sama berjuang, sama-sama begadang dari awal kuliah hingga saat ini, hari ini sama-sama memakai baju dan topi toga. Selamat atas gelar barunya kawan-kawan seperjuangan. Selamat menjadi Insinyur Muda kawan. Semoga momen bahagia itu bisa kembali kita lihat dan rasakan di waktu yang mendatang, Amiin.

-ADCR-

Monday 17 July 2017

Rasa Secangkir Kopi



Udara sejuk sedikit angin sepoi-sepoi ditambah mentari yang tak begitu menyengat, begitulah kira-kira suasana pagi menjelang siang ini. Dikejauhan sana tampak hamparan awan tipis menggulung diatas dedaunan dan ranting pepohonan di lereng perbukitan menambah asri udara di tempat yang sungguh elok ini.

Di bawah sana membentang luas biru air danau dengan gulungan ombak-ombak kecil, tampak beberapa burung terbang dengan riang gembiranya diatasnya. Begitu juga tampak berkilauan atap rumah penduduk yang terhampar di sepanjang tepi danau yang diterpa matahari.

Melihat dan menikmati keindahan ciptaanNya yang luar biasa menakjubkan, aku duduk sembari meneguk secangkir kopi hitam dari sebuah puncak bukit. Suasana begitu tenang, jauh dari hiruk pikuk dan bising kendaraan sebuah kota. Sebuah kesempatan yang jarang aku jumpai di lingkungan sekitarku. Tempat ini begitu hijau dan juga asri, mungkin sangat indah jika suasana seperti ini berada di sebuah kota.

Ingin rasanya aku berlama-lama memanjakan mata akan semesta ciptaanNya ditempat yang nyaman dan tenang ini, ingin rasanya aku menenangkan pikiran yang terasa jenuh, ingin aku membuang segala semrawutnya isi kepalaku ditempat ini. Namun sayang, segelas kopi panasku telah dingin, segala sesuatunya telah terjadi dan tak mungkin waktu terulang kembali, aku percaya hanya kehendakMu lah yang bisa melukis keindahan itu kembali.