Kami akan terus bersama |
Tulisan ini bukan akan
menceritakan tentang horor atau kejadian-kejadian aneh yang aku alami. Hanya
saja tekanan batin yang aku dan teman-teman alami diujung semester 7 ini yang
membuat aku menulis cerita ini. sebelumnya aku perkenalkan lagi, bahwa aku
adalah mahasiswa jurusan Teknik Sipil yang saat ini telah semester 7. Udah
cukup layak disebut mahasiswa tingkat akhir belum yaa, hehe.
Tugas numpuk namun masih sempat ngegame bro |
Hari-hari
yang aku dan teman-teman alami berlangsung biasa saja. Minggu dan bulan berlalu
begitu saja, sama seperti mahasiswa lainnya. Tidak ada yang beda, kami kekampus
dan kuliah seperti biasa. Canda tawa kami seolah kami menjadi mahasiswa yang
tak punya beban. Meski pelajaran kami tak ada yang mudah, 7 semester ini telah
mengajarkan kami semua untuk beradaptasi.
Namun saat
diujung menjelang ujian akhir semester 7, semua terlihat berbeda. Dimulai saat
mahasiswa fakultas lain sudah mulai ujian akhir semester. Tepatnya itu sebulan
sebelum fakultas kami memulai ujian. Sangat jauh memang jaraknya, namun bagi
kami itu sudah menjadi hal biasa.
Suasana
mulai berubah saat sebagian mahasiswa dari fakultas lain telah mulai libur.
Saat ada juga mahasiswa dari fakultas lain pula ada yang memulai minggu tenang
menjelang ujian akhir semester. Rasa iri mungkin sedikit kami rasakan saat
melihat mereka. Namun beban itu ditambah saat seharusnya kami libur minggu
tenang, walaupun itu mimpi bagi kami.
Saatnya serius kembali |
Bagaimana
tidak, saat itu kami justru mendapat tugas hampir dari semua mata kuliah. Itu
yang membuat kami merasa putus asa. Tugas yang datang bertubi-tubi, semua
datang secara bersamaan. Ditambah lagi kami masih tetap aktif kuliah dan harus
mengikuti beberapa kuis hingga menjelang hari H ujian. Itulah yang saat ini aku
dan teman-temanku alami. Semoga dengan tulisan ini semua menjadi tahu apa yang
kami alami. Kami memang terlihat santai dari luar, namun semua itu jauh dari
yang orang bayangkan.
No comments:
Post a Comment