Friday, 30 August 2013

Kota Pasir Pengaraian


Pasir Pengaraian adalah merupakan Ibukota Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Kota Pasir Pengaraian berjarak sekitar 180 km dari Ibukota Provinsi Riau Kota Pekanbaru. Pasir Pengaraian ditetapkan menjadi Ibukota Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 12 oktober 1999, setelah dimekarkan dari Kabupaten Kampar sebagai kabupaten induk.
Jauh sebelum Kota Pasir Pengaraian menjadi Ibukota Kabupaten Rokan Hulu, Pasir Pengaraian hanyalah sebuah kampung kecil. Pasir Pengaraian terletak di tepi sebuah sungai, yaitu Sungai Rokan Kanan atau masyarakat lebih sering menyebutnya Sungai Batang Lubuh. Sungai yang bermuara di Kabupaten Rokan Hilir  inilah yang menjadi urat nadi penghubung antara Pasir Pengaraian dengan kampung-kampung kecil di hulu dan hilir sungai ini.
Masyarakat Pasir Pengaraian saat itu masih banyak yang bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan, hanya sedikit yang menjadi pegawai ataupun pedagang. Karena memeng daerah ini masih berupa hutan belantara dan belum ada akses jalan. Terbukti dari sebuah pohon besar yang terletak persis di pinggir jalan, tepatnya di tepi Sungai Batang Lubuh. Namun saat ini pohon tersebut telah ditebang karena perlebaran jalan.
Pada awal tahun 80-an banyak orang-orang dari jawa datang menempati daerah sekitar Pasir Pengaraian melalui program transmigrasi. Daerah-daerah yang sebelumnya adalah hutan belantara telah menjadi sebuah perkampungan dan ladang. Akses jalan pun telah dibangun disetiap perkampungan baru. Dampak dari hal ini juga dirasakan oleh oleh Pasir Pengaraian yang saat itu berstatus kelurahan serta sekaligus menjadi Ibukota Kecamatan Rambah.
Kelurahan pasir pengaraian berkembang sangat pesat, banyak para pendatang dari luar daerah datang ke Pasir Pengaraian sebagai pedagang, tenaga pengajar, dan lain sebagainya. Pasir Pengaraian yang dahulunya adalah sebuah perkampungan kecil, kini telah menjadi daerah yang pesat pembangunannya. Apalagi setelah Pasir Pengaraian ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten, daerah ini tak henti-hentinya berbenah. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi di kota ini, mulai dari infrastruktur, ekonomi, pendidikan dan masyarakatnya.
Jika kita berkunjung ke kota ini, kita bisa menggunakan jalur darat, sungai maupun udara. Dengan jalur darat jika dari Kota Padang atau Kota Pekanbaru bisa melalui Rantau Berangin Kabupaten Kampar kemudian menuju ke Kota Pasir Pengaraian. Jika dari Kota Medan atau Kota Dumai bisa melalui Duri menuju Simpang Kumu atau bisa juga melalui Kandis menuju Tandun. Juga bisa melalui Kota Padang Sidempuan menuju Dalu-Dalu.

Jika menggunakan transportasi sungai bisa menyewa boat memanfaatkan aliran Sungai Rokan, hal ini tentunya akan dimanjakan dengan pesona wisata air di sepanjang aliran sungai tersebut. Namun jika musim kemarau menggunakan angkutan ini tidaklah memungkinkan.

Sapadia Hotel
Serta jika ingin lebih cepat sampai ke Kota Pasir Pengaraian tentunya menggunakan transportasi udara adalah pilihannya. Namun perlu diingat, penerbangan menuju Bandara Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian ini tidaklah tersedia setiap saat. Hanya ada beberapa hari saja dalam seminggu. Hal ini mengingat masih minimnya maskapai yang beroperasi di Bandara Tuanku Tambusai ini. Perlu diketahui bahwa Bandara yang berada di Desa Danau Sati Kecamatan Rambah Samo ini baru aktif setelah direnovasi pada perhelatan PON XVIII tahun 2012 lalu. Sebelumnya Bandara yang dibangun untuk pendaratan Presiden Soeharto awal tahun 80-an ini hanya melayani keberangkatan jamaah haji serta tamu-tamu pemerintah saja.
Seiring dengan hari jadi Kabupaten Rokan Hulu yang keempat belas, Kota Pasir Pengaraian saat ini dibandingkan 10 tahun yang lalu sangatlah jauh berbeda. Jalan-jalan yang dahulu jalur satu dan sempit saat ini telah menjelma menjadi jalan protokol yang luas, disertai taman-taman dan lampu di tengah jalan yang indah. Dulu jika di kiri dan kanan jalan hanya semak belukar, namun kini telah banyak berjejer pertokoan, penjual aneka makanan, perbankkan, rumah makan dan penyedia jasa lainnya.
Tak hanya itu, dulu daerah yang menjadi sentra nya Pasir Pengaraian hanya disekitar Sungai Batang Lubuh atau (sekitar Pasar Lama yang sekarang), kini telah menyebar keseluruh wilayah Pasir Pengaraian. Sebelum pindah di km 2 Sei Deras, Pasar Senin Kota Pasir Pengaraian berada di Taman Kota. Oleh karena itu dulu daerah inilah yang menjadi pusat keramaian kota. Pusat-pusat perkantoran dahulu ada di daerah ini, begitu juga sekolah-sekolah.
Namun hal ini tidak kita jumpai lagi di Kota Pasir Pengaraian. Gedung-gedung perkantoran yang megah kini berada disatu komplek, tepatnya di Jalan Tuanku Tambusai Desa Pematang Berangan. Komplek ini diberi nama “Komplek Bina Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu”. Perkantoran berada dalam satu tempat seperti ini sangat jarang sekali dijumpai di daerah lain di Indonesia.

2 comments:

  1. Izin share untuk pengetahuan anak anak tentang kampung halaman bapaknya di pasir pangarayan

    trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak dipersilahkan dengan senang hati. ngomong2 dimana kampungnya skrg mbak?

      Delete