Thursday, 29 October 2015

Cinta Yang Abadi

Setiap kita pasti mempunyai titik kenyamanan dan kebosanan. Setiap kita pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Masing-masing kita pasti ingin mengejar impian. Semua impian ada yang segera terwujud dan ada juga yang masih jauh didepan. Namun yakinlah dengan usaha dan kerja keras kita pasti segala tujuan dan impian segera kita raih.

Terlepas dari semua itu kita mempunyai suatu hal yang membuat kita merasa nyaman dan merasa tak butuh siapa-siapa lagi. Entah itu untuk sang cinta, teman, sahabat maupun keluarga tercinta. Salah satu dari mereka selalu mendampingi kita untuk memberi support dan masukan yang baik untuk kita. Semua itu untuk sebuah impian yang ingin kita raih. Kenyamanan oleh orang-orang disekeliling kita membuat kita membisu untuk hal yang menggoyahkan impian kita.

Terima kasih untuk siapa pun yang telah ada bersamaku selama ini, tanpa kalian semua aku bukan siapa-siapa. Terlebih untuk sosok pahlawan dalam hidup ini yang selalu ada mendampingi hingga detik ini. Segala pengorbanan dan jerih payahmu tak akan bisa aku balas dengan apapun. Semoga engkau selalu sehat dan senantiasa berada dibawah lindungan-Nya. You are my hero, Father and mother.

Alhamdulillah Hujan Turun Di Atas Langit Riau

Kota diatas awan
Meski telah diguyur hujan beberapa hari siang dan malam, namun hanya sedikit perubahan yang terjadi di langit Riau. Kabut sudah tak pekat lagi seperti beberapa bulan terakhir ini. Namun kondisi langit Riau tetap lah putih seperti biasa saat kabut menyelimuti, tak nampak langit yang biru dan cerah.

Perlu diingat kabut menyelimuti Sumatera dan kalimantan sekitar sebulan terakhir ini. Termasuk di Riau ini. Saat kabut tebal kita seolah terasa sedang beradada di atas awan. Bila dilihat dari atas hanya beberapa gedung pencakar langit yang terlihat. Namun ini asap, ini sangat berbahaya. Semoga dikemudian hari bencana asap tidak lagi terjadi di negeri ini, Amiin.

Tuesday, 27 October 2015

Masih Di Riau, Masih Dengan Langit Yang Sama

Hay para pengunjung blog yang masih setia menyempatkan mampir di blog ini untuk membaca. Terima kasih untuk kunjungannya dan waktu nya J. Entah mengapa sejak aku menulis tentang asap yang pertama, hingga saat ini pun asap tak kunjung hilang. Bahkan asap di Riau ini justru menjadi-jadi.
Revolusi langit biru yang digaungkan itu belum ada hasil, malahan langit Riau masih tertutup oleh pekatnya asap. Entah pagi siang atau sore, kita hampir tak bisa membedakan kecuali melihat jam. Tak ada panas karena kami sudah beberapa bulan tak bisa melihat matahari. Hingga kapan kah ujian ini menimpa kami.

Para pembaca dimana pun kamu berada saat ini, entah itu sedang berada di ujung barat atau timur Indonesia, entah sedang berada di tepi pantai atau di puncak gunung, di dataran tinggi atau di lembah, di pelosok negeri atau di jantung kota, lihat lah kami dan saudara-saudara lain yang ada di Sumatera dan Kalimantan ini. Kami ingin kembali bisa menghirup udara segar, Kami butuh pertolongan yang amat sangat dari kalian semua saudara seindonesia!!!

Friday, 16 October 2015

Langit Biru Kemana Engkau Bersembunyi?

Hari ini telah sebulan lebih aku dan enam setengah juta lebih rakyat di Riau menghirup pekatnya kabut asap. Sebulan lebih kami beraktifitas harus menggunakan masker. Pendidikan di Riau sempat lumpuh akibat semua intansi pendidikan diliburkan sementara. Salah satu bandara tersibuk di sumatera pun tak luput harus ditutup akibat pekatnya kabut asap. Para nelayan harus menyandarkan perahunya di dermaga karena jarak pandang di tengah laut yang hanya beberapa meter. Miris memang jika mendengarnya, namun apa yang harus kami buat sebagai rakyat kecil. Hari ini kami rindu langit rindu kami. Kami rindu udara segar kami. Kami rindu beraktifitas tanpa penghalang kabut asap.