Wednesday, 27 April 2016

Surga Tersembunyi Di Air Terjun Pulo Simo Kampar

Riau, sebagai provinsi yang dijuluki negeri kaya minyak, baik itu minyak yang terkandung di dalam perut bumi maupun minyak kelapa sawit yang menghampar luas di daratan bumi lancang kuning. Masih banyak menyimpan deretan potensi wisata alam nan eksotis tersebar di pelosok daerah yang belum banyak diketahui dan diekspos, salah satunya Air Terjun Pulo Simo.
Air Terjun Pulo Simo terletak di Kabupaten kampar, tepatnya di kawasan bukit barisan Desa Tanjung Alay Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Air terjun pulo simo memiliki panorama alam yang mempesona, airnya jernih dan segar, jauh dari polusi udara. Sungguh membuat mata indah memandang dan ingn berlama-lama bermain air yang sejuk. Itulah kira-kira gambaran keindahan air terjun yang akan kami kunjungi.
Untuk mencapai lokasi Air Terjun Pulo Simo, kita dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Sebab lokasi air terjun ini cukup dekat dari jalan lintas Riau – Sumbar. Pagi itu Sabtu 23 April 2016, aku dan teman-teman memutuskan untuk berangkat menuju lokasi wisata menggunakan kendaraan roda dua yang beranggotakan delapan orang. Dengan empat kendaraan kami berangkat dari Kota pekanbaru pukul 08.30 WIB.

Perjalanan menuju Air Terjun Pulo Simo ini seharusnya dapat ditempuh dalam waktu 2 setengah jam, namun dalam perjalanan kami harus berhenti dikarenakan diguyur hujan yang sangat lebat. Namun hal ini tak sedikitpun mengurangi semangat kami untuk melanjutkan perjalanan. Hujan pun mulai reda, meskipun masih gerimis kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami menuju lokasi air Terjun. Tak sabar rasanya ingin segera menikmati jernihnya air terjun tersebut.
Setelah menyusuri jalan lintas Riau – Sumbar yang meliuk-liuk dan naik turun, akhirnya aku dan teman-teman melihat plang dan baliho di sebelah kiri jalan yang bertuliskan Selamat Datang Di Objek Wisata Air Terjun Pulo Simo. Aku pun langsung mengurangi kecepatan kendaraan dan belok kiri masuk ke jalan tepat di depan plang tersebut. Namun entah karena tidak melihat plang tersebut atau terlalu asik mengendarai sepeda motor, empat rekan kami lurus saja tanpa muka bersalah. Sampai akhirnya mereka sadar bahwa aku dan teman yang lain udah belok, barulah sambil tertawa mereka berputar arah mengikuti kami.

Kemudian kami masuk melewati jalan tanah yang sedikit agak menanjak tersebut sambil mengikuti petunjuk arah yang ada. Hanya berkisar kurang lebih 200 meter sampailah kami di tempat parkir yang disediakan bagi wisatawan Air Terjun pulo Simo. Kami pun langsung memarkirkan kendaraan kami di tempat parkir yang dijaga oleh pengelola objek wisata air terjun tersebut dengan tarif Rp 3000/kendaraan. Selain tempat parkir yang tersedia, didekat tempat parkir tersebut ada beberapa pedagang yang menjajakan makanan ringan dan minuman. Sehingga bagi anda tidak perlu khawatir jika seandainya lupa membawa minuman.

Dari sini aku dan teman-teman kemudian menuju ke loket penjualan tiket yang dipatok seharga Rp 5000/orang. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak yang berjarak kurang lebih 50 meter dari loket penjuakan tiket. Sambil menyusuri jalan setapak yang sedikit terjal ini, suara riuh air terjun terdengar siap menyambut kedatangan kami. Suasana dingin air serta sejuknya udara diantara pepohonan nan rindang melengkapi pesona keindahan air terjun ini.

Sesampainya di air terjun yang memiliki tinggi 12 meter ini aku dan teman-teman beristirahat sejenak sambil menyantap makan siang yang sengaja kami bawa. Sambil menikmati makanan sembari mendengarkan riuh air terjun yang yang jatuh di bebatuan cadas nan indah ini, aku sadar akan kekayaan alam yang telah Allah beri untuk bumi Riau ini. Sudah sepatutnya kita sebagai manusia untuk menjaga dan merawatnya untuk anak cucu kita kelak.

Pesona indah air terjun yang kami sambangi ini membuat aku dan teman-teman ingin segera menyeburkan diri ke kolam di bawah air terjun tersebut. Namun sebelum itu tak lupa dong kami mengabadikan gambar dengan berfoto ria, hehe. Bagi anda yang ingin berganti pakaian saat hendak berenang jangan khawatir, disini tersedia beberapa tempat untuk mengganti pakaian dengan tarif Rp 1000/orang.

Terima kasih ya Allah telah diberi kesempatan untuk melihat keindahan-Mu, semoga aku, teman-teman dan generasi penerus kami bisa selalu menjaga dan merawat semua ciptaan-Mu, Amiin.


Gimana perjalanan kami?? 
Apakah anda ingin mencobanya? Ditunggu kedatangan anda selanjutnya.

By: Arda Dwi cahyo Ruspianof


Tuesday, 19 April 2016

Kehidupan Anak Kost Part 2 (11 Tahun Berstatus Anak Kos)

Bagaimana kehidupan menjadi anak rantau alias anak kos?? Biasa saja, menyenangkan atau bahkan menderita. Semua jawaban itu tergantung pribadi diri kita masing-masing. Sebab beda orang maka beda pula rasanya. Aku disini mau bercerita tentang diri aku yang juga menjadi anak kos, dan sampai sekarang masih menikmati yang namanya menjadi anak kos.

Bercerita soal anak kos, aku teringat awal mula lulus SD saat hendak melanjutkan sekolah di MTs. Dimana saat itu tahun 2005 aku lulus dari SD, dan ingin melanjutkan belajar di sebuah sekolah di Kota Pasir Pengaraian yang lumayan agak jauh dari kampung. Meskipun di kampung aku ada sebuah SMP pada saat itu, namun karena masih berstatus swasta maka orang tua menganjurkan untuk memilih sekolah lain meskipun jauh, hal inilah yang mengharuskan aku menjadi anak kos untuk pertama kalinya.

Setelah tiga tahun berselang, aku lulus dari sekolah tempat aku menuntut ilmu tahun 2008. Tentunya tiga tahun pula aku menyandang gelar sebagai anak kos, hehe. Namun status anak kos yang aku sandang nggak sampai disitu aja. Hal ini berlanjut saat aku masuk SMA di Dusun Kumu Kecamatan Rambah Hilir. Berjarak lebih jauh lagi dari kampung, maka menuntut aku untuk menjadi anak kos lagi selama tiga tahun.

Tiga tahun di SMA pun telah aku nikmati, tentunya enam tahun berstatus menjadi anak kos telah aku sandang. Bangga?? Nggak juga, biasa aja kok. Pada tahun 2011 saat itu aku lulus SMA, dan Alhamdulillah aku sangat bersyukur karena diberi nikmat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Hal inilah yang menambah panjang status aku menyandang gelar anak kos. Aku melanjutkan studi aku di salah satu Perguruan tingggi di Kota Pekanbaru.

Hari ini sengaja mengingat beberapa tahun lalu saat aku pertama kalinya menjadi anak kos, jauh dari orang tua. Hari ini pula aku sadar, ternyata aku telah menghabiskan separoh dari umur aku saat ini menjadi anak kos. Jika aku boleh berhitung, saat ini aku berumur 22 tahun. Berarti sudah 11 tahun aku menyandang status menjadi anak kos. Menurut aku itu bukan hal yang sebentar, banyak cerita suka duka, tangis tawa maupun hal lain yang udah aku alami selama ini. Aku banyak belajar akan semua hal yang udah aku jalani. Aku yakin semua nggak ada yang sia-sia.

Jujur aku sedih saat menulis postingan ini. Memori aku mengingat kejadian-kejadian yang udah aku alami sejak aku menjadi anak kos. Bukan hal yang buruk, namun aku sedih karena mengingat dua sosok yang selalu memberikan motivasi aku selama ini. Sosok yang selalu mendukung aku selama ini hingga saat ini. Tanpanya aku bukan apa-apa. Iya, mereka tentu orang tua aku, Bapak dan Ibu aku. Sosok yang selalu membuat aku kuat dan membuat aku semangat jalani semua ini. Tanpa sadar saat menulis postingan ini, aku mengingat mereka, aku merindukan mereka. Aku berharap, Allah selalu memberikan kesehatan dan umur panjang bagi mereka. Amiin.

Salam Anak Kos!!!

Monday, 18 April 2016

Ayok Jalan-Jalan

Hai para sahabat arda rokan, apa kabar di sore yang cerah ini?? Ya kelihatan sore ini langit nampak begitu cerah berwarna biru. Tampak beda sekali dengan hari kemarin yang dari pagi udah diguyur hujan lebat hingga beberapa jam. Alhasil rumah kontrakan teman menjadi korban kebanjiran. Sabar ya Arie Arbenx, hehe. Jadikan semua itu pelajaran, lain kali persiapkan diri sebelum hujan, angkat barang-barang ke tempat tinggi ya sob, dan jangan lupa sediakan makanan buat jaga-jaga, wkwkwk.

Nah disore yang cerah ini nggak ada kegiatan sih, Cuma tiduran sambil numpang nonton TV aja di kos teman. Itung-itung sambil ngumpul sama teman-teman. Mau ngerjain TA juga lagi mentok, jadi ya mending memposting tulisan aja, hehe. Tapi nggak tau juga mau nulis tentang apa.

Sebetulnya dari beberapa hari yang lalu teman udah pada bisik-bisik mau ngadain jalan-jalan. Mumpung ada kesempatan ngumpul, untuk refreshing otaak laahh, hehe. Cuma ya itu masalahnya, banyak banget planningnya, mau ke Sumbarlah, ke Siaklah, ke Kamparlah. Ehh karna kebanyakan planning ya ujung-ujungnya gak ada yang jadi.