Thursday, 4 July 2013

Bono Kuala Kampar



Bila kita menumpang perahu atau kapal motor, kemudian berlabuh di salah satu pelabuhan Kuala Kampar, menjelang air pasang tiba (pasang besar) akan terdengarlah bunyi gemuruh, semakin lama semakin jelas derunya. Tapi jangan menduga deru itu bunyi angin ribut atau badai akan turun, tetapi adalah deru air sungai Kampar berbentuk gelombang besar, bergunung memudiki sungai Kampar dengan kecepatan mengagumkan. Di musim pasang besar, tinggi gelombang itu mencapai empat sampai enam meter, merentang dari seberang ke seberang memenuhi sungai. Sungguh, suatu panorama mengerikan tetapi juga mengasyikan, itulah yang disebut BONO. Penduduk sungai Kampar bagian hilir, atau orang-orang yang pernah melewati daerah ini pastilah pernah melihat Bono, karena Bono datang bersama air pasang, baik siang maupun malam, terutama pada musim bulan penuh dan antara tanggal 10 sampai dengan 20 bulan Melayu (Arab). Bila pasang mati (bulan kecil) Bono hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berupa riak kecil di tempat yang sangat dangkal. Konon, Bono di sungai kampar adalah Bono jantan dan Bono betinanya berada di sungai Rokan dekat Bagansiapi-api. Bono di kuala kampar ini berjumlah tujuh ekor, bentuknya seperti kuda di sebut induk Bono. Di musim pasang mati, Bono ini pergi ke sungal Rokan menemui Bono betina,kemudian bersantai menuju ke selat malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecll dan pasang mati, Bono tidak ada di kedua sungai tersebut. Apabila bulan mulai besar, kembalilah Bono ketempat nya masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin tambah kegembiraan Bono berpacu memudiki sungai itu. Bagi penduduk daerah Kuala Kampar, Bono sudah mereka kenal sejak kecil. Sebab itulah tidak aneh, apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap Bono sebagai sahabatnya,tempat mereka bermain ketangkasan menunggangi Bono dengan perahu-perahu kecil. Biasanya tempat bermain Bono adalah di tempat-tempat Bono tidak terlalu besar atau dalam sungai-sungai anak sungai Kampar yang memudiki Bono seperti : sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Kerumutan. Permainan ini memang besar resikonya, sebab kalau salah perhitungan perahunya dapat di lemparkan Bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka sudah mengetahui benar di mana tempat yang aman bermain bono. Dahulu, permainan Bono sering di lakukan dengan upacara tertentu, tetapi kemudian menjadi permainan biasa dan dapat di laksanakan sesuka hati. Tetapi permainan ini hanya di lakukan siang hari, sedangkan malam hari betapapun beraninya mereka, belumlah ada yang mencobanya. Kalau anda takut atau ngeri untuk turut bersama perahu bermain Bono, anda dapat menyaksikan Bono dari darat saja. Tetapi kalau berani silahkan bermain Bono dengan perahu-perahu kecil yang banyak terdapat di sana. Yang penting anda harus pandai berenang,serta menunggangi Bono itu. Permainan ini mirip dengan selancar pada ombak-ombak di pantai, karena tempatnya luas dan tantangannya cukup besar.



No comments:

Post a Comment