Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian |
Thareqat Naqsabandi-lah yang menjadi dasar julukan tersebut, dimana dizaman dahulu sangat banyak surau suluk, Sekarang ada dua hemah atau disebut dengan asal ajaran yang dibawa oleh mursyid dari dua orang Syekh.
Yaitu dari Besilam Langkat Syekh Abdul Wahab Rokan, beliau ini sangat besar
pengaruh thareqatnya saat sekarang dan berpusat di Besilam Kabupaten Langkat
Sumatera Utara.
Namun demikian Syekh Abdul Wahab Rokan adalah seorang putra Rokan yang lahir di Rantau Binuang Sakti Tahun 1811M dan wafat 1926M, setelah belajar Thareqat di Bukit Abi Qubis Mekah tahun 1286H ia menyebarkan ajaran tersebut di daerah Rokan dan Sekitarnya.
Kemudian dari Kumpulan Sumatera Barat, yaitu Maulana Syekh Ibrahim Al Khalidi Kumpulan, lahir 1764 dan wafat 1914M, juga memberikan pengaruh thareqat di Rokan ini.
Bagaimana Thareqat itu secara garis besar dalam beberapa kutipan catatan berikut ini :
Ada 5 butir perkataan yang menjadi buah bibir ahli Sufi yaitu : Suluk, Tharekat, Saier, Their dan Rujuk.
Suluk adalah perjalanan yang ditentukan bagi orang yang berjalan (salik) kepada Allah, dengan melalui beberapa batas-batas dan tempat-tempat (maqam) dan naik beberapa maqam/martabat yang tinggi yaitu perjalanan rohani dan nafsani.
Adapun Suluk (berkhalwat) memberikan panduan pada kita dalam bentuk bingkisan sempurna dan praktis untuk pengembangan pribadi, suatu ilmu pengetahuan yang nyata (keseimbangan dan keselarasan jasmani dan rohani), mengekang nafsu-nafsu rendah, pikiran yang kekal dalam bathin, pengendalian pikiran dan gerak-gerik, tata tertib pikiran, perasaan dan raga, perubahan perangai binatang kepada perangai mulia, pengontrol tuntutan nafsu dan emosi, pikiran seimbang, ketenangan dan kesucian, kesabaran.
Penganut Tharekat melakukan
khalwat atau suluk dengan mengasingkan
diri kesebuah tempat, dibawah pimpinan seorang mursyid, ada yang 3 hari ada yang 7 hari dan yang paling banyak 40 hari.
Seorang guru (Syekh Mursyid) perlu sekali indispensable untuk memberikan bimbingan dalam perjalanan suluk, tiap murid suluk harus sederhana, hormat sopan santun, rendah hati, ramah toleransi dan banyak kecintaannya terhadap guru (Syekh), apabila murid mempunyai kerinduan akan kegaiban-kegaiban batin, murid itu gagal
dalam suluk.
Saat sekarang masih banyak terdapat rumah suluk tersebut, lebih dari seratus rumah suluk, dua pertiga adalah pengaruh Kumpulan, sedangkan selebihnya adalah pengaruh Kumpulan.
Dengan demikian semangat pembangunan yang dibuat di Rokan Hulu memakai julukan NEGERI SERIBU SULUK tersebut, yang dituangkan dalam singkatan bermacam-macam, ini dicetuskan sejak Bupati Rokan Hulu H. Ramlan Zas, SH.
Sekarang ada beberapa tempat suluk yang masih aktif menurut catatan Kordinator Thareqat Naqsabandi Rokan Hulu sebagai Berikut :
I. Di Daerah Tambusai , Ada 4 Surau
III. Rambah, Ada 25 Surau
IV. Rambah Samo, ada 20 Surau
V. Rambah Hilir, Ada 24 Surau
VI. Kepenuhan, Ada 15 Surau
VII. Bangun Purba,Ada 3 Surau
VIII. Kuntodarussalam, Ada 13 Surau
IX. Rokan IV Koto,ada 5 Surau
X. Ujung Batu, Ada 4 Suarau
XII. Tandun, Ada 2 Suaru
XII. Kabun, Ada 4 Suaru.
Namun demikian Syekh Abdul Wahab Rokan adalah seorang putra Rokan yang lahir di Rantau Binuang Sakti Tahun 1811M dan wafat 1926M, setelah belajar Thareqat di Bukit Abi Qubis Mekah tahun 1286H ia menyebarkan ajaran tersebut di daerah Rokan dan Sekitarnya.
Kemudian dari Kumpulan Sumatera Barat, yaitu Maulana Syekh Ibrahim Al Khalidi Kumpulan, lahir 1764 dan wafat 1914M, juga memberikan pengaruh thareqat di Rokan ini.
Bagaimana Thareqat itu secara garis besar dalam beberapa kutipan catatan berikut ini :
Ada 5 butir perkataan yang menjadi buah bibir ahli Sufi yaitu : Suluk, Tharekat, Saier, Their dan Rujuk.
Suluk adalah perjalanan yang ditentukan bagi orang yang berjalan (salik) kepada Allah, dengan melalui beberapa batas-batas dan tempat-tempat (maqam) dan naik beberapa maqam/martabat yang tinggi yaitu perjalanan rohani dan nafsani.
Adapun Suluk (berkhalwat) memberikan panduan pada kita dalam bentuk bingkisan sempurna dan praktis untuk pengembangan pribadi, suatu ilmu pengetahuan yang nyata (keseimbangan dan keselarasan jasmani dan rohani), mengekang nafsu-nafsu rendah, pikiran yang kekal dalam bathin, pengendalian pikiran dan gerak-gerik, tata tertib pikiran, perasaan dan raga, perubahan perangai binatang kepada perangai mulia, pengontrol tuntutan nafsu dan emosi, pikiran seimbang, ketenangan dan kesucian, kesabaran.
Penganut Tharekat melakukan
khalwat atau suluk dengan mengasingkan
diri kesebuah tempat, dibawah pimpinan seorang mursyid, ada yang 3 hari ada yang 7 hari dan yang paling banyak 40 hari.
Seorang guru (Syekh Mursyid) perlu sekali indispensable untuk memberikan bimbingan dalam perjalanan suluk, tiap murid suluk harus sederhana, hormat sopan santun, rendah hati, ramah toleransi dan banyak kecintaannya terhadap guru (Syekh), apabila murid mempunyai kerinduan akan kegaiban-kegaiban batin, murid itu gagal
dalam suluk.
Saat sekarang masih banyak terdapat rumah suluk tersebut, lebih dari seratus rumah suluk, dua pertiga adalah pengaruh Kumpulan, sedangkan selebihnya adalah pengaruh Kumpulan.
Dengan demikian semangat pembangunan yang dibuat di Rokan Hulu memakai julukan NEGERI SERIBU SULUK tersebut, yang dituangkan dalam singkatan bermacam-macam, ini dicetuskan sejak Bupati Rokan Hulu H. Ramlan Zas, SH.
Sekarang ada beberapa tempat suluk yang masih aktif menurut catatan Kordinator Thareqat Naqsabandi Rokan Hulu sebagai Berikut :
I. Di Daerah Tambusai , Ada 4 Surau
III. Rambah, Ada 25 Surau
IV. Rambah Samo, ada 20 Surau
V. Rambah Hilir, Ada 24 Surau
VI. Kepenuhan, Ada 15 Surau
VII. Bangun Purba,Ada 3 Surau
VIII. Kuntodarussalam, Ada 13 Surau
IX. Rokan IV Koto,ada 5 Surau
X. Ujung Batu, Ada 4 Suarau
XII. Tandun, Ada 2 Suaru
XII. Kabun, Ada 4 Suaru.
No comments:
Post a Comment