Mengenang kembali saat saya masih duduk di bangku SMA beberapa tahun yang
lalu. Perjalanan melelahkan saat menuju air terjun yang sangat eksotis. Air
terjun yang menyimpan sejuta pesona dan keindahan. Oleh karenanya perjalanan bersama
teman-teman sekelas itu masih terkenang jelas dalam ingatan saya hingga saat
ini.
Mungkin sudah menjadi suatu keharusan bagi kami untuk pergi yang namanya
jalan-jalan, Minimal sekali dalam satu tahun. Bisa dikatakan hanya satu tahunlah
kesempatan kami untuk bersama-sama dalam satu kelas. Karena tahun berikutnya
atau saat kenaikan kelas, maka kami akan saling berpisah kelas alias pembagian
kelas ulang. Oleh karena itu jalan-jalan ke air terjun Aek Martualah yang kami
pilih pada saat itu.
Mengunjungi
air terjun Aek Martua boleh jadi merupakan kombinasi antara wisata alam dan
budaya. Apa sebabnya?? Mendengar nama Aek Martua mungkin banyak orang yang
menganggap objek wisata ini berloksi di kawasan Sumatera Utara. Namun
sesungguhnya air twerjun Aek Martua ini berada di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Maka
berkunjung ke air terjun ini boleh jadi sama dengan mengkombinasikan wisata
alam plus budayanya. Karena kita dapat melihat pesona air terjun dan komunitas
Suku Mandailing di sekitarnya hidup di wilayah administrasi yang lebih dikenal
sebagai kawasan Melayu Rau. Tak mengherankan jika disamping menjadi tujuan
wisata, sekarang air terjun Aek Martua telah pula menjadi objek penelitian
sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Pekanbaru.
Air Terjun Aek
Martua adalah salah satu wisata unggulan Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Namanya
diambil dari Aek Martua, sebuah sungai di wilayah Dusun Huta Padang, Kecamatan
Bangun Purba, Rokan Hulu. Nama Aek Martua berasal dari bahasa suku mandailing
yang artinya air bertuah. Harap maklum, mayoritas penduduk desa di sekitar air
terjun dan hulu sungai ini adalah Suku Mandailing. Sesuai namanya, air terjun
ini dipercaya dapat membuat awet muda. Namun lebih dari itu, kawasan di sekitar
air terjun ini memang memiliki pesona luar biasa.
Kawasan
ini merupakan hulu sungai di wilayah Bukit Simalombu. Sebuah bagian dari rangkaian dataran tinggi pegunungan Bukit
Barisan. Bukit Simalombu merupakan hutan alam berstatus Taman Hutan Raya dengan
potensi ratusan kubik pohon kayu alam.
Sebelum
sampai air terjun yang tertinggi, sekitar 40 meter, para pengunjung dapat lebih
dahulu menikmati indahnya air terjun lain setinggi empat dan tujuh meter. Di
kedua air terjun ini, pengunjung dapat beristirahat sejenak di batu-batu cadas
sambil makan-minum sebelum mencapai air terjun tertinggi.
Ada
tiga air terjun indah dan spektakuler dengan jarak beberapa puluh meter di
kawasan ini, bervariasi mulai ketinggian 15 meter sampai dengan yang tertinggi
40 meter. Air terjun pertama memiliki hamparan batu cukup luas untuk bermain
air. Sedangkan air terjun kedua memiliki kolam sekitar 250 m2 untuk
mandi. Yang lebih spektakuler adalah air terjun ketiga, tertinggi dan tersulit
medannya. Perlu diketahui bahwa diseluruh kawasan air terjun ini masih alami.
Pada
musim liburan dan hari-hari besar keagamaan seperti lebaran dan tahun baru,
objek wisata Aek Martua dipenuhi ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Bahkan
sejumlah wisatawan mancanegara tampak berbaur dengan pengunjung lokal di sana.
Sekarang,
apakah anda berminat mengunjungi air terjun yang mempesona ini? Nah, tentunya anda harus sampai dulu di Kota
Pasir Pengaraian yang berjarak sekitar 187 km dari Kota Pekanbaru. Dilanjutkan
perjalanan ke Kecamatan Bangun Purba. Setelah itu diteruskan dengan menyusuri
jalan setapak sejauh 6,5 km dari pintu masuk kawasan wisata. Dari sinilah petualangan
anda dimulai.
Selamat berpetualang, semoga perjalanan anda
menyenangkan !!!